Jumat, 10 Agustus 2012

Vantage Point : Don't thank me yet!


ReviewReviewReviewReview
Feb 13, '11 11:17 PM
Category:Movies
Genre:Action & Adventure
Sutradara : Pete Travis
Skenario : Barry R. Levis
Produksi : 2008
Kategori : Thriller

Telah banyak film yang mengangkat tema terorisme. 11 September merupakan tanggal bersejarah bagi Amerika dan dunia. Perbedaan ideologi barat - timur merupakan pemicu utama sehingga mustahil perang antara kedua blok tersebut dapat berakhir. Barat yang terkenal sekulerisme memisahkan pembahasan agama dan masalah duniawi sedangkan timur berpikir agama dan masalah dunia harus dikaitkan erat. Permasalahan itu kemudian dibahas kembali dalam film yang berbudget $ 40.000.000 dan berhasil meraup pendapatan $151.161.491 di seluruh dunia ini.

Thomas Barnes, seorang pengawal presiden yang trauma karena pernah menjadi korban saat bertugas menjaga presiden ditugaskan kembali pada KTT di Spanyol. Direncanakan KTT dihadiri 150 petinggi negara dan tentu saja presiden Amerika, Henry Ashton (karena ini cerita fiksi tentu nama tokoh juga fiksi karena memang tidak ada presiden Amerika bernama Henry Ashton). Namun, naas ketika sang presiden hendak menyampaikan pidato dua tembakan mengenai dadanya membuat masyarakat yang menyaksikan peristiwa tersebut berhamburan menyelamatkan diri. Tidak hanya itu dari hotel tempat presiden menginap, korban berjatuhan karena bom. Pada akhirnya kebenaran dan kebohongan jadi samar. Karena Barnes harus mencari pelaku berjumlah 5 orang diantara 6 juta penduduk Spanyol.

Tagline film ini : 8 strangers, 8 point of views, 1 truth bisa memberi keterangan supaya penonton tidak kebingungan. Vantage point hanya menggunakan latar waktu siang hari sekitar pukul 12.00 pm. Sutradara dan penulis skenario akan mengajak anda menyelami pemikiran dan perilaku 8 tokoh yang tentu saja memiliki visi dan misi berlawanan. Seketika anda bisa menjadi baik lalu jahat atau netral tidak memihak siapapun. Hampir 70% adegan dalam film ini bergerak namun sangat rapi. Sehingga saya berani mengacungkan jempol berapapun pada sang DOP meski ada beberapa shoot yang terasa janggal tapi itu tertutupi dengan akting para pemain yang tetap prima berlari – lari di siang hari dan sutradara, Pete Travis yang cerdas. “Don’t thank me yet” adalah dialog favorit saya dalam film tersebut dan mungkin menjadi kata kunci jika anda cukup jeli memperhatikan. Komposisi lagu juga tak bisa dipisahkan dari menariknya sebuah film. Atli Orvarsson, bertindak sebagai komposer cukup ahli meramu drum dan efek komputer menjadi sebuah sound effect yang menaik turunkan adrenaline anda. Yah, meskipun saya sesekali teringat komposisi musik milik film Season of the witch yang juga digarapnya. Tapi itu termaafkan. Overall, this movie is highly recommended.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar