Minggu, 12 Agustus 2012

RUNNING MAN, KEEP RUN DON'T WALK!

Selain We Got Married, variety show dari Korea favorit saya adalah Running Man. Dalam reality show tersebut semua peserta menjalankan misi tertentu agar mendapat hadiah. Biasanya hadiah berupa emas, entah itu cincin, bola emas, pengorek telinga emas, dll. Selain hadiah emas juga ada namanya running ball, didapat ketika seorang peserta memenangkan tantangan. Di tiap running ball tercantum nama peserta. Pada akhir acara bola-bola tersebut diundi. Nama yang tidak keluar saat pengundian harus rela menerima hukuman. Macam-macam dan unik hukumannya, seperti memakai baju ketat tanpa jaket berkeliling wilayah yang ditentukan kru, memakai hotpants, untuk peserta wanita mengenakan kumis.

Saya kagum sama krunya. Hampir tiap episode ada tema dan misinya tidak membosankan. Sekarang runing man sampai di episode 106. Saya baru nonton sampai 105. Guestnya juga macam-macam. Ada pemain film, boyband, girlband, bahkan atlet sekelas Park Ji Sung. Nama MC acara ini Yoo Jae Suk. Dia juga ikut bermain sebagai peserta. Peserta favorit saya adalah Song Ji Hyo. Dia cewek satu-satunya tapi cerdasnya bukan main. Masalah strategi dia ahlinya. Peserta terkuat namanya Jong Kook. Seingat saya, jarang sekali Jong Kook ini kalah. Paling kalahnya sama cewek haha. Atau dikhianati sama temen-temennya. Strategi teman-temannya nomor satu adalah "Bagaimana melepas papan nama milik jong kook" setelah itu semua akan berjalan lancar.

Variety Show ini sangat menghibur. Cocok ditonton di akhir pekan bersama keluarga. Sekali nonton dijamin akan ketagihan. Kekreatifan kru menjadi kunci utama. Dedikasi para cast juga tinggi. Mereka berkomitmen memberikan yang terbaik bagi penggemar padahal mereka sebenarnya sudah memiliki pekerjaan masing-masing sebagai pemain film, MC, maupun penyanyi. Semoga reality show ini bisa terus bertahan sampai episode 1000. Amin. Kabarnya di Indonesia, running man akan disiarkan oleh Indosiar. Saya sih nonton via download hehe. Kita tunggu saja penayangan Running Man di Indonesia.


dari kiri ke kanan : Jae Suk, Joong Ki (sudah keluar), Suk Jin, Ji Hyo, Joong Kook, Gary, Ha Ha, Gwang Soo


Jumat, 10 Agustus 2012

Mission Impossible : Ghost Protocol


ReviewReviewReviewReview
Dec 24, '11 7:50 PM
Category:Movies
Genre:Science Fiction & Fantasy
Tema perang selalu menarik difilmkan terutama perang nuklir. Ethan Hunt (Tom Cruise), kali ini bertugas mencegah serangan Nuklir Rusia yang dialamatkan ke Amerika. Dalam misi, seorang agen Rusia Cobalt mengebom gedung pemerintahan Rusia dan membuat seolah pelakunya adalah agen Hunt. Ini menyebabkan konflik Amerika - Rusia makin meruncing. IMF badan keamanan tempat Ethan bekerja tidak dipercaya lagi. Hanya ada dua pilihan, yang pertama merelakan AS dibom nuklir atau mencegah peluncuran itu dengan peralatan terbatas dan setiap tindakan mereka akan disangkal sebagai tindakan penyelamatan dan berpotensi dituduh teroris. Ethan beserta tiga rekannya Agen Jane (Paula Patton), Agen Brandt (Jeremy Renner), Agen Benji (Simon Pegg) memilih yang kedua.

Pada seri keempat sutradara dipegang oleh Brad Bird. Kritikus film meragukan kemampuannya menggarap film action sekelas Mission Impossible yang patut disejajarkan dengan James Bond karena pengalaman Bird kebanyakan di film kartun seperti The Incredibles, Ratatouille, Pinocchio, dll. Namun, dia membuktikan lewat special effect ledakan bom spektakuler di gedung pemerintahan Rusia, Badai Pasir yang sangat animatif serta sarung tangan "cicak", bagaimana bisa ada sarung tangan menempel pada kaca lalu di tengah memanjat salah satu sarung tangan terbang seolah mengejek agen Ethan. Kelucuan yang mungkin hanya ada di film kartun tapi bisa diangkat ke film action. Hanya Bird bisa begini.

Mission Impossible : Ghost Protocol juga tidak kehilangan identitasnya yaitu film agen rahasia mengandalkan kerja tim. Karena ini bukan James Bond yang bekerja sendiri. Casting pemain dilakukan cukup baik. Jeremy Renner yang memenangi Academy Award for Best Supporting Actor dalam The Hurt Locker tidak diragukan lagi kemampuan actionnya. Simon Pegg, tinggal meneruskan perannya dari Mission Impossible III dan Paula Patton adalah aktris berbakat lulusan University Of Southern California Film School dan film-filmnya telah banyak tayang di layar lebar. Tidak seperti film kedua yang berating R. Film ini cukup "aman" ditonton remaja usia 13 ke atas.

Let's watch!

Let's come to the party!

I have arrived at the party! (Benji Dunn)

Mission accomplished! (Ethan Hunt)

Vantage Point : Don't thank me yet!


ReviewReviewReviewReview
Feb 13, '11 11:17 PM
Category:Movies
Genre:Action & Adventure
Sutradara : Pete Travis
Skenario : Barry R. Levis
Produksi : 2008
Kategori : Thriller

Telah banyak film yang mengangkat tema terorisme. 11 September merupakan tanggal bersejarah bagi Amerika dan dunia. Perbedaan ideologi barat - timur merupakan pemicu utama sehingga mustahil perang antara kedua blok tersebut dapat berakhir. Barat yang terkenal sekulerisme memisahkan pembahasan agama dan masalah duniawi sedangkan timur berpikir agama dan masalah dunia harus dikaitkan erat. Permasalahan itu kemudian dibahas kembali dalam film yang berbudget $ 40.000.000 dan berhasil meraup pendapatan $151.161.491 di seluruh dunia ini.

Thomas Barnes, seorang pengawal presiden yang trauma karena pernah menjadi korban saat bertugas menjaga presiden ditugaskan kembali pada KTT di Spanyol. Direncanakan KTT dihadiri 150 petinggi negara dan tentu saja presiden Amerika, Henry Ashton (karena ini cerita fiksi tentu nama tokoh juga fiksi karena memang tidak ada presiden Amerika bernama Henry Ashton). Namun, naas ketika sang presiden hendak menyampaikan pidato dua tembakan mengenai dadanya membuat masyarakat yang menyaksikan peristiwa tersebut berhamburan menyelamatkan diri. Tidak hanya itu dari hotel tempat presiden menginap, korban berjatuhan karena bom. Pada akhirnya kebenaran dan kebohongan jadi samar. Karena Barnes harus mencari pelaku berjumlah 5 orang diantara 6 juta penduduk Spanyol.

Tagline film ini : 8 strangers, 8 point of views, 1 truth bisa memberi keterangan supaya penonton tidak kebingungan. Vantage point hanya menggunakan latar waktu siang hari sekitar pukul 12.00 pm. Sutradara dan penulis skenario akan mengajak anda menyelami pemikiran dan perilaku 8 tokoh yang tentu saja memiliki visi dan misi berlawanan. Seketika anda bisa menjadi baik lalu jahat atau netral tidak memihak siapapun. Hampir 70% adegan dalam film ini bergerak namun sangat rapi. Sehingga saya berani mengacungkan jempol berapapun pada sang DOP meski ada beberapa shoot yang terasa janggal tapi itu tertutupi dengan akting para pemain yang tetap prima berlari – lari di siang hari dan sutradara, Pete Travis yang cerdas. “Don’t thank me yet” adalah dialog favorit saya dalam film tersebut dan mungkin menjadi kata kunci jika anda cukup jeli memperhatikan. Komposisi lagu juga tak bisa dipisahkan dari menariknya sebuah film. Atli Orvarsson, bertindak sebagai komposer cukup ahli meramu drum dan efek komputer menjadi sebuah sound effect yang menaik turunkan adrenaline anda. Yah, meskipun saya sesekali teringat komposisi musik milik film Season of the witch yang juga digarapnya. Tapi itu termaafkan. Overall, this movie is highly recommended.