Senin, 20 Oktober 2025

Desa Bumiaji: Melestarikan Budaya, Menggerakkan Ekonomi Berkelanjutan

BantenganKesenian Bantengan di Bumiaji

Di balik udara sejuk dan hamparan perkebunan apel Kota Batu, Jawa Timur, terletak Desa Bumiaji, sebuah desa yang telah bertransformasi menjadi model pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA). Desa ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan tokoh lokal dapat mengubah potensi menjadi kesejahteraan yang berkelanjutan, dengan tetap menjunjung tinggi warisan budaya.

​Batik Bantengan: Jati Diri dan Sumber Perekonomian

​Jantung dari geliat ekonomi dan budaya di Desa Bumiaji terletak pada karya seni Batik Bantengan. Inisiatif luar biasa ini digagas oleh seorang pahlawan lokal, Anjani Sekar Arum, penerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2017 di bidang kewirausahaan. Anjani berhasil menyatukan ikon budaya lokal, kesenian Bantengan, sebuah pertunjukan tradisional khas Malang Raya, ke dalam medium batik.

​Batik Bantengan bukan sekadar kain bermotif, melainkan sebuah narasi budaya. Motif banteng yang enerjik dan dinamis mencerminkan semangat serta identitas masyarakat setempat. Keunikan ini menjadikan Batik Bantengan produk unggulan yang diminati hingga pasar mancanegara, membantu menempatkan Desa Bumiaji di peta pariwisata dan industri kreatif nasional.

​Dampak ekonomi dari kreasi ini sangat signifikan. Sebelum adanya program DSA, banyak warga, terutama ibu rumah tangga, menganggur atau bergantung pada penghasilan suami sebagai petani. Kini, mereka menjadi produsen batik, mendapatkan penghasilan tetap, dan bahkan memimpin kelompok usaha. Batik Bantengan telah berkembang menjadi industri rumahan yang stabil, memberikan kontribusi langsung pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) desa melalui peningkatan pendapatan per kapita dan penyerapan tenaga kerja lokal yang mencapai puluhan orang.

​Keberhasilan ini juga didukung penuh oleh pemanfaatan teknologi digital. Pelaku UMKM di Bumiaji aktif menggunakan e-commerce dan media sosial untuk pemasaran. Mereka menerima pelatihan digital marketing untuk menjangkau pembeli di luar Jawa Timur, menjadikan Desa Bumiaji sebagai smart village yang tanggap terhadap perkembangan pasar global. Hal ini memastikan produk-produk mereka tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar daring yang lebih luas.

Omah Pembatik Cilik: Regenerasi Budaya Sejak Dini

    Pembuatan Batik Bantengan di galeri Anjani

​Peran Anjani sebagai penggerak DSA di Bumiaji tidak hanya berhenti pada pengembangan produk. Ia juga mendirikan Omah Pembatik Cilik dan Kampung Wisata Edukasi Pembatik Cilik. Inilah yang membuat Desa Bumiaji memiliki visi jangka panjang. Omah Pembatik Cilik menjadi pusat pelatihan membatik gratis, khususnya bagi anak-anak desa.

​Kegiatan ini berfungsi ganda: melestarikan warisan budaya dengan mengajarkan teknik membatik sejak usia dini dan menciptakan lapangan kerja baru. Bahkan, saat pandemi, Omah Pembatik Cilik menjadi penyelamat bagi puluhan warga yang kehilangan pekerjaan, dengan melatih mereka menjadi pewarna dan penjahit batik. Melalui inisiatif ini, anak-anak tidak hanya mengasah keterampilan dan kreativitas, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan terhadap budayanya sendiri.

Inovasi UMKM dari Potensi Alam

Permata Agro Mandiri

​Selain batik, Desa Bumiaji kaya akan potensi alam sebagai sentra penghasil buah apel dan produk pertanian lainnya. Program DSA Astra berperan aktif dalam mendorong inovasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk mengolah hasil panen. Berbagai produk olahan unggulan pun bermunculan, menciptakan rantai nilai yang lebih tinggi bagi hasil pertanian

  • ​Pia dan Pie Apel: Mengubah apel menjadi oleh-oleh premium.
  • ​Keripik Apel dan Dodol: Pemanfaatan hasil panen menjadi makanan ringan bernilai ekonomi.
  • ​Sari Jeruk dan Kopi Tubruk: Mengoptimalkan hasil kebun lainnya.

​Contoh suksesnya adalah CV. Permata Agro Mandiri, yang mengolah apel menjadi pia dan pie, kini mampu mempekerjakan puluhan orang dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan. Banyak produk pertanian yang sebelumnya terbuang, kini memiliki nilai jual, mendorong kemandirian ekonomi desa. Pendampingan ini juga mencakup aspek lingkungan, dengan fokus pada pengurangan limbah dan penggunaan pewarna alami yang ramah lingkungan dalam proses produksi batik.

Pie apel

Kolaborasi Berkelanjutan dan Dampak Sosial

​Kisah sukses Desa Bumiaji adalah cerminan dari semangat Astra 2030 Sustainability Aspirations dan dukungan terhadap tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Program Desa Sejahtera Astra berfokus pada empat pilar utama: kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Di Bumiaji, empat pilar ini terwujud secara nyata:

  1. ​Kewirausahaan: Pengembangan Batik Bantengan dan UMKM olahan buah.
  2. ​Pendidikan: Omah Pembatik Cilik sebagai sarana edukasi kreatif.
  3. ​Lingkungan: Pemanfaatan limbah pertanian dan peningkatan kesadaran akan produk alami.
  4. ​Kesehatan: Keberadaan fasilitas penunjang seperti Posyandu Jiwa “Teman Tersayang” menunjukkan perhatian holistik terhadap kesejahteraan masyarakat, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

​Transformasi Desa Bumiaji membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak harus selalu soal pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga mengenai pemberdayaan kemampuan, pelestarian identitas, dan peningkatan kesadaran kolektif. Desa ini kini tak hanya menjadi lokasi wisata edukasi yang ramai dikunjungi, tetapi juga sumber inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia, menunjukkan bagaimana budaya dan inovasi dapat berjalan beriringan menuju desa yang mandiri dan sejahtera.

#SatukanGerakTerusBerdampak #KitaSATUIndonesia


Minggu, 29 Oktober 2023

Mudah Menangkap Ikan dengan Aplikasi Fish Go

fish go

Sejak dulu makan ikan memiliki banyak manfaat bagi tubuh apalagi anak-anak dalam masa pertumbuhan. Ikan merupakan sumber nutrisi yang kaya. Beberapa manfaat makan ikan yaitu:

  1. Sumber protein berkualitas tinggi. Ikan adalah sumber protein hewani yang kaya asam amino esensial. Protein ikan sangat baik untuk perbaikan jaringan tubuh.
  2. Mendukung fungsi otak. Omega 3 juga bermanfaat untuk fungsi otak dan perkembangan otak, terutama pada anak-anak. Konsumsi ikan selama kehamilan juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang baik bagi janin.
  3. Vitamin dan mineral. Ikan juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin D, vitamin B12, selenium, dan yodium.
Dengan manfaat-manfaat tersebut wajar jika sebaiknya nelayan dipermudah untuk mencari ikan di laut agar dapat mendapatkan hasil ikan melimpah dan berkualitas. Nantinya ikan-ikan dapat dikonsumsi oleh keluarga Indonesia dan menghasilkan generasi unggulan. 

Hal ini yang dipikirkan I Gede Merta Yoga Pratama dan akhirnya menciptakan Fish Go, sebuah aplikasi pelacak posisi ikan berbasis navigasi.

Fish Go, Membuat Hasil Tangkapan Nelayan Berlipat

Ide awal Fish Go berawal dari permainan Pokemon Go yang cukup populer dulu. Permainan ini mengajak pemainnya mengumpulkan pokemon di lingkungan sekitar dengan titik koordinat. Fish Go awalnya berupa website. 

Namun, ternyata nelayan sangat mengandalkan handphone untuk berkomunikasi dengan keluarga atau mengakses radio sehingga Yoga merasa ada peluang menciptakan aplikasi untuk menangkap ikan. Ada 7 fitur unggulan Fish Go App:
  1. Titik koordinat untuk mencari ikan jenis tertentu
  2. Informasi Cuaca
  3. Informasi gelombang air laut (info pasang surut)
  4. Emergency/SOS
  5. Membantu Pemasaran Ikan 
  6. Melaporkan hasil tangkapan oleh nelayan
  7. Patriot (Pendeteksi area tangkapan ikan berbasis IoT)      
Hasil pemakaian aplikasi ini terbukti meningkatkan perolehan 80% pada komoditi utama nelayan tradisional. Aplikasi Fish Go cukup user-friendly dan dapat mendeteksi ikan hingga 40m di bawah laut. Otomatis pemakaian aplikasi ini dapat meningkatkan pendapatan harian para nelayan. Sehingga taraf hidup mereka juga meningkat.

Kini aplikasi Fish Go telah dimanfaatkan sekitar 2180 nelayan di tahun 2021 dengan tangkapan rata-rata 120 kg per hari. Tentu dalam prosesnya, Yoga pun pernah mengalami penolakan dan diragukan. Banyak nelayan sangsi hasil yang diperoleh setelah menggunakan aplikasi tersebut betul dapat membantu dalam menangkap ikan.

Untungnya Yoga punya ide cerdik, dia tidak mau frontal menawarkan ke para nelayan untuk download aplikasi. Dia membaur ke masyarakat dengan ikut 'nongkrong' berkumpul sambil menyeruput segelas kopi agar suasana lebih akrab, sehingga nelayan lebih mau mendengar ide baru atau usulan Yoga tentang Fish Go.

Fish Go, Penerima Apresiasi Bidang Teknologi Satu Indonesia Awards 2021

fish go

Dengan kegunaan aplikasi Fish Go yang mampu membuat perubahan bagi nelayan di Bali. Yoga dan Fish Go diganjar sebagai penerima apresiasi bidang teknologi Satu Indonesia Awards 2021. Potensi kelautan dan perikanan di Indonesia sangat melimpah sehingga tidak boleh disia-siakan.

Aplikasi Fish Go mulai diperkenalkan tahun 2017. Harapan Yoga sederhana agar nelayan Bali semakin dimudahkan sebab selama ini proses penangkapan ikan masih tradisional seperti melihat rasi bintang sebelum melaut. Mengakibatkan nelayan harus berputar-putar mencari lokasi terbaik untuk memancing. 

Tiap tahun pengguna aplikasi ini terus bertambah sejak diluncurkan. Yoga pun berusaha selalu melakukan update agar aplikasi berjalan lancar dan memuat fitur-fitur yang dibutuhkan nelayan. 

Jumat, 15 April 2022

Kolaborasi Pentahelix Untuk Atasi Kusta


Indonesia saat ini sedang berproses dari sebutan negara berkembang ke negara maju tentu butuh perbaikan di segala bidang termasuk kesehatan. Banyak penyakit berbahaya yang dulu ada, kini berangsur hilang dan dapat disembuhkan. Ternyata banyak pula penyakit yang jadi masalah di masa lampau masih belum teratasi dengan baik karena timbul aneka stigma membuat kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut minim salah satunya adalah kusta. 

Indonesia masih menjadi negara ketiga dunia penyumbang kasus kusta tertinggi dengan angka 17.000 per tahun. Ini sangat disayangkan sebab kesehatan adalah pondasi supaya tercipta generasi berkualitas. Maka, masalah bidang kesehatan merupakan tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah. Perlu kolaborasi yang baik dari pihak-pihak terkait. 

Mengenal Kusta

Kusta disebabkan bakteri Mycobacterium leprae. Penderita yang ingin sembuh mesti rutin meminum antibiotik yang diresepkan dokter selama 6 bulan hingga 2 tahun. 

Sampai sekarang belum ditemukan vaksin pencegahan penyakit kusta, hanya dapat dilakukan deteksi dini saat ada gejala agar bakteri tidak makin meluas. Contoh antibiotik yang digunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicin, dapsone, clofazimine, minocycline, dan ofloxacin. 

Adapun gejala kusta sebenarnya tidak tampak jelas, bahkan baru muncul setelah bakteri berkembang biak selama 20-30 tahun. Dilansir dari alodokter.com beberapa gejala kusta yang dapat dirasakan penderitanya adalah:
  • Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit
  • Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
  • Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
  • Muncul luka tapi tidak terasa sakit
  • Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
  • Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan
  • Kehilangan alis dan bulu mata
  • Mata menjadi kering dan jarang mengedip
  • Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung

Dukungan Semua Pihak Dibutuhkan Untuk Atasi Kusta


Menyambut Hari Kesehatan Dunia yang jatuh pada tanggal 7 April 2022, KBR kembali menggelar talkshow lewat YouTube Live membahas Kolaborasi Pentahelix Untuk Atasi Kusta. Menghadirkan pembicara Dr. dr. Flora Ramona Sigit, Sp. KK, M. Kes, Dipl-STD HIV FINSTD dan R. Wisnu Saputra, Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia Kab. Bandung. 

Ditegaskan bahwa kesehatan tidak hanya fisik saja tapi juga kesehatan mental. Dokter Flora mengaitkan dengan kusta yang sebenarnya penyakit minim penularan jika kita tidak kontak erat namun stigmanya bahwa penderita harus dijauhi. Tentu hal tersebut mempengaruhi mental health penderita. Kemudian berdampak pula pada proses pengobatan. 

R. Wisnu Saputra menambahkan bahwa penderita kusta yang akhirnya mengalami disabilitas tidak hanya merupakan masalah kesehatan tapi juga isu kemanusiaan. Wartawan dinilai punya peran aktif dalam sosialisasi sehingga masyarakat mampu meningkatkan kualitas kesehatannya. Jangan sampai masih ada diskriminasi pada warga yang terkena kusta, sebab bagaimanapun juga mereka memiliki hak-hak sebagai warga negara. 

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kolaborasi pentahelix yang dimaksud adalah kolaborasi antara
1. Tenaga Kesehatan
2. Tokoh Sosial
3. Tokoh Media Massa
4. Pemuka Agama
5. Pemerintah Daerah

Seperti contoh yang sudah dilakukan Bupati M. Irsyad di Pasuruan, dengan program Surya Masjelita yaitu jadi sehat untuk berkarya mandiri bersama kelompok jelang eliminasi kusta. Beliau melakukan sosialisasi Rebo Kusta, pembentukan kelompok perawatan diri, serta evaluasi yang paling penting. Jadi tidak hanya merencanakan namun langsung mengerjakan aksi dengan begitu angka kusta dapat ditekan. 

Kamis, 09 Desember 2021

MOZZARELLA STICK CHEETOS*

Bahan :
Roti tawar tanpa kulit 8 buah
Keju mozarella atau keju Cheddar 165 gr iris korek api
Telur 3 butir
Terigu 300 gr
Cheetos 300 gr

Cara membuat :
1. Pipihkan roti tawar menggunakan botol kaca bersih atau rol giling
2. Masukkan irisan korek api keju ke dalam roti tawar lalu lipat sesuai ukuran keju
3. Balur dengan tepung terigu, lalu telur terakhir cheetos
4. Bekukan selama 1 jam, goreng.

Siap dihidangkan

Rabu, 22 April 2020

DORAYAKI DORAEMON*

BAHAN :

2 butir telur
50 gr gula halus
Vanilli 1/2 sdm
Baking soda 1/2 sdm
Tepung terigu 100 gr

Cara membuat :

1. Kocok semua bahan hingga merata, tutup dengan plastik dan masukkan dalam kulkas selama 30 menit.

2. Siapkan teflon panas, tuang adonan sedikit demi sedikit. Satu kali tuang kira-kira sebanyak satu sendok sayur. Bolak balik hingga matang.

Bisa disajikan dengan olesan nutella atau susu kental manis coklat.

ES SODA GEMBIRA*

Cocok nih untuk berbuka puasa Ramadhan nanti

Bahan :
1 sachet Susu Kental Manis vanilla
Sirup 2 sdm
Es batu
Minuman bersoda seperti sprite

Cara membuat :
1. Tuang 1 sachet susu kental manis, 1 sdm sirup, lalu tambahkan es batu hingga gelas penuh

2. Tuang minuman bersoda hingga gelas penuh lalu tambahkan 1 sdm sirup lagi. Siap dihidangkan.


DADAR GULUNG*

BAHAN

Kulit dadar:⁣
250 gr tepung terigu⁣
4 butir telur⁣
garam secukupnya⁣
350 ml santan cair (tambahkan sampai dengan 250 ml lagi jika kurang cair)⁣
½ sdt esens pandan (sesuaikan dengan warna yang diinginkan)⁣
Margarin⁣
.⁣
Isi:⁣
½ butir kelapa (parut)⁣
150 gr gula merah⁣
100 ml air⁣
2 lembar daun pandan⁣
Mentega⁣
.⁣
CARA MEMBUAT:⁣
1. Isian/unti: Campur dan aduk semua bahan untuk isi menjadi satu,⁣
2. Masukkan air, kemudian panaskan dengan api kecil⁣
3. Aduk secara merata hingga matang⁣
4. Kulit dadar: Campur tepung, telur dan garam secukupnya⁣
5. Masukkan santan sedikit demi sedikit, kemudian aduk hingga halus⁣
6. Tambahkan adonan dengan essens pandan sebagai pewarna dadar⁣
7. Panaskan wajan dan buat dadar tipis-tipis kemudian oleskan dengan margarin⁣
8. Isi semua dadar dengan adonan kelapa, gulung adonan tersebut⁣

@kumpulanresepemak